Pencemaran Udara dan Efek yang Ditimbulkannya

Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi kita. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan manusia.

Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber utama pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri. Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro maupun makro. Pada skala mikro atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Misalnya, udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika terhirup oleh seseorang akan menimbulkan keracunan dan jika orang tersebut terlambat ditolong dapat mengakibatkan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro misalnya fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah efek rumah kaca dan penipisan ozon.

Gas CO (karbon monoksida). Gas CO merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa, serta tidak stabil. Gas CO di kota besar sebagian besar berasal dari pembuangan gas kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna. Selain itu, gas CO dapat berasal dari pembakaran bahan bakar fosil serta proses industri.

CO dalam tubuh manusia lebih cepat berikatan dengan hemoglobin daripada oksigen. Jika di udara terdapat gas CO, maka oksigen akan kalah cepat berikatan dengan hemoglobin. Kekurangan oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang sakit kepala dan pusing. Jika kandungan gas CO mencapai 0,1% di udara, maka dapat menyebabkan kematian. Oleh karena gas CO dihasilkan oleh buangan kendaraan bermotor, maka ketika memanaskan mesin kendaraan di dalam garasi sebaiknya pintu garasi dibuka agargas CO tidak terakumulasi dan terhirup.

Hujan asam. Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga diesel dan batubara yang utama adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi di udara membentuk asam. Misalnya, sulfur dioksida bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.
2 SO2 + O2 ® 2 SO2
Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
SO3 + H2O ® H2SO4
Uap air yang telah mengandung asam sulfat ini menjadi bagian dari awan yang akhirnya turun ke bumi sebagai hujan asam atau salju asam.

Hujan asam dapat mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan perkebunan. Hujan asam juga mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam misalnya kereta api dan jembatan, serta rusaknya berbagai bangunan. Selain itu, hujan asam juga menyebabkan menurunnya pH tanah, sungai, dan danau, sehingga mempengaruhi kehidupan organisme tanah dan air, serta kesehatan manusia.

Efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu di permukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 di atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang terjadi rumah kaca.

Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke arah kaca. Sinar ini tidak dapat keluar dari rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi panas.

Di bumi, radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi, diumpamakan seperti menembus rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap sepenuhnya oleh bumi. Sebagian radiasi itu dipantulkan oleh benda-benda yang ada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi inframerah. Sebagian radiasi inframerah tersenut dapat diserap oleh gas penyerap panas (disebut sebagai gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang paling penting di atmosfer adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap seluruh radiasi inframerah sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat atau yang disebut dengan pemanasan global (global warming).

Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering akan menjadi semakin kering. Efek rumah kaca menimbulkan perubahan iklim, misalnya kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat sehingga mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.

Penipisan lapisan ozon (O3). Lapisan ozon adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada ketinggian ± 30 km di atas bumi. Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer yang disebut stratosfer. Lapisan ozon ini berfungsi menahan 99% radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan matahari.

Gas CFC (chloro fluoro carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas penyemprot), mesin pendingin, dan proses pembuatan plastik atau karet busa, jika sampai ke lapisan stratosfer akan berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon ini menyebabkan terurainya molekul ozon sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon, berupa penipisan lapisan ozon.

Penipisan lapisan ozon di beberapa tempat telah membentuk lubang seperti di atas Antartika dan Kutub Utara. Lubang ini akan mengurangi fungsi lapisan ozon sebagai penahan sinar UV. Sinar UV yang sampai ke bumi akan menyebabkan kerusakan pada kehidupan di bumi. Kerusakan tersebut antara lain gangguan kesehatan manusia, seperti kanker kulit (terutama untuk orang yang berkulit putih) dan kerusakan mata (katarak), gangguan pada rantai makanan di laut serta kerusakan tanaman budidaya pertanian dan perkebunan.

0 Response to "Pencemaran Udara dan Efek yang Ditimbulkannya"

Posting Komentar