Apakah per jalanan menembus waktu dimungkinkan? Jika ya, bagaimana?

Walaupun mungkin kamu tidak akan pernah dapat membeli mesin waktu, sejenis perjalanan menembus waktu ke masa depan secara teknis tidak mustahil. Itu melibatkan bergerak dengan kecepatan yang luar biasa cepat kenyataannya, mendekati 300.000 km per detik (dengan kecepatan itu, kamu dapat berkeliling dunia beberapa kali dalam sekejap mata).
300.000 km per detik adalah kecepatan cahaya dan tampaknya itu batas kecepatan yang sudah ada dari awalnya di alam semesta. Apa yang menarik adalah, saat kamu mendekati kecepatan cahaya, waktu mulai melambat.
Ahli-ahli fisika senang berteori mengenai apa yang akan terjadi pada dua anak kembar satu pergi dengan pesawat antariksa yang melaju kencang, yang lain tetap tinggal di bumi. Kisah itu, yang mengambil latar belakang di masa depan yang jauh, mungkin seperti ini:
Beth dan Bob adalah anak kembar, keduanya berumur 30 tahun: Beth adalah astronot; Bob seorang wartawan. Beth baru saja men­dapat kesempatan sekali seumur hidup: Ia akan menjadi anggota awak pesawat pertama yang akan mengunjungi tata surya lain. Bob akan meliput kisah itu untuk surat kabarnya.
Bintang dan planet-planetnya itu berjarak 96 trilyun km, atau Saat fcomu mgn_
10 tahun cahaya. (Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun sekitar 9,6 trilyun km.)
Pesawat Beth akan melaju dengan kecepatan 90 persen kecepatan cahaya. Jadi, dihitung dari sini di Bumi, dibutuhkan waktu lebih dari 22 tahun untuk tiba ke bintang itu dan kembali. Saat tahun-tahun itu berlalu, wartawan Bob menikah, bertambah gemuk 5 kilogram, membesarkan dua anak, dan beberapa rambutnya mulai beruban.
Tetapi bagi astronot Beth, kisahnya berbeda. Saat pesawatnya melaju tanpa suara melintasi ruang angkasa dengan kecepatan luar biasa, jam di dalam pesawat bergerak lebih lambat dibandingkan di rumah. Namun jam itu tidak perlu dicocokkan. Waktu sendiri memang melambat bagi pesawat dan awaknya.
Namun, tidak ada yang terasa berbeda. Satu menu rasanya seperti satu mernt, bukan satu jam. Tetapi dengan berlalunya setiap menit, Beth dan yang lain semakin tidak selaras dengan waktu di umi.
Setelah misi yang sukses, awak kembali ke Bumi. Saat mereka lendekati tata surya kita, jam kapal menunjukkan hampir 10 ihun telah berlalu. Beth merayakan ulang tahunnya yang ke 40 tat pesawat melewati Pluto.
Baik Beth dan Bob tahu bahwa efek pelambatan waktu akan xjadi. Tetapi mereka masih terkejut ketika bertemu kembali. eth berumur 40 tahun, tetapi Bob 52 tahun. Si kembar sama sekali dak tampak sama lagi. Bob melihat perjalanan antariksa sebagai mata air awet muda, dan merasa tertinggal. Beth mengalami kebingungan: 22 tahun telah berlalu, dan ia tiba di dunia yang berbeda. Dengan kata lain, ia telah bepergian 12 tahun ke masa depan.
Gagasan perjalanan menem­bus waktu ini didasarkan pada Teori Khusus Relativitas dari Albert Einstein, yang menjelas-kan bagaimana waktu, jarak, dan massa dipengaruhi oleh gerak. Perjalanan yang dilakukan dengan kecepatan yang lebih dekat lagi dengan kecepatan cahaya akan mendorong sang pengelana lebih jauh lagi ke masa depan katakanlah satu abad. Walaupun mungkin ada masalah-masalah yang tidak terpecahkan dalam membangun pesawat secepat itu, kka sudah melihat efek waktu, bahkan pada kecepatan yang jauh lebih rendah. Jam yang sangat akurat dibawa dengan pesawat terbang supersonik concord melambat sepersekian detik.
Dalam Teori Umum Relativitasnya, Einstein meramalkan bahwa peningkatan gravitasi juga memperlambat waktu. Jadi beberapa orang berspekulasi bahwa kita dapat menggunakan struktur alamiah alam semesta dengan gravitasinya yang sangat besar seperti lubang hitam untuk melontarkan seorang pengelana ke masa lalunya sendiri.

Apa yang terjadi pada sebuah benda apabila itu mendekati kecepatan cahaya?
Batas kecepatan di kebanyakan jalan raya AS adalah 55 sampai 65 mil (sekitar 90 sampai 105 km) per jam. Walaupun tidak ada rambu yang dipasang, sepertinya juga ada batas kecepatan di ruang hampa antariksa 1.077.600.000 km per jam.
Itu adalah kecepatan cahaya. Hmuwan biasanya mengukurnya memakai detik. Cahaya bergerak 300.000 km per detik. Cahaya terbuat dari foton-foton dan itulah yang melesat dengan kece­patan yang tidak terbayangkan itu.
Walaupun para ilmuwan menyebut foton "partikel," sebenar-nya itu adalah partikel yang sangat unik. Foton tidak memiliki massa diam, jadi mereka tidak memiliki bobot dalam pemahaman biasa. Sukar untuk membayangkan sesuatu yang energi murni dan tidak memiliki substansi adalah nyata, tetapi begxtulah foton.
Menarik untuk membandingkan kecepatan foton dengan benda biasa yang kita sebut cepat.
Ambillah penjelajah angkasa Pioneer misalnya. Ketika mening-galkan tata surya dalam perjalanannya menempuh jarak panjang yang gelap antar bintang-bintang, Pioneer melaju sekitar 60 km per detik. Tidak jelek: Pioneer bisa menempuh jarak dari New York ke San Fransisco dalam waktu sekitar satu setengah menit. Tetapi dibandingkan dengan foton yang 300.000 km per detik, Pioneer bisa disebut merayap juga belum.
Atau bayangkan kemegahan Matahari. Bahkan saat kamu mem-baca ini, matahari kita, Bumi, dan delapan planet lain di tata surya kita berputar di galaksi Bima Sakti seperti kuda di komedi putar, dengan kecepatan sekitar 250 km per detik, atau 900.000 km per jam. (Dan kita tidak merasa apa-apa!) Meski begitu, bahkan kece­patan luar biasa itu masih jauh dari 1 persen kecepatan cahaya.
Tetapi hal aneh terjadi apabila benda-benda biasa benar-benar bisa demikian cepat. Saat sebuah benda mendekati kecepatan cahaya, pengamat di luar akan melihat panjang dan massa benda berubah. Bahkan waktu mulai berubah.
Sebuah pesawat antariksa yang melesat dengan kecepatan 270.000 km per detik (sekitar 90 persen

lebih dari tiga kali lebih berat. Sekali lagi, tidak seorang pun di dalam pesawat menyadari adanya perbedaan. Saat kecepatan me-ningkat, begitu juga massa—sampai pada kecepatan cahaya, massa menjadi besar tidak terbatas. (Ilmuwan mengetahui efek ini nyata, karena mereka telah mengamati massa partikel elementer mening-kat saat mereka memaksanya makin cepat dan makin cepat dalam akselerator.) '
Akhirnya, ada efek yang sama anehnya pada waktu. Jika mereka dapat dengan suatu cara melihat jam di pesawat, pengamat di luar akan melihat jam melambat. Tetapi dari dalam pesawat, waktu sepertinya berlalu normal. Pada kecepatan cahaya, pengamat dari luar akan melihat jam di pesawat diam sama sekali.

1 Response to "Apakah per jalanan menembus waktu dimungkinkan? Jika ya, bagaimana?"

  1. Unknown says:
    24 Februari 2020 pukul 16.32

    As stated by Stanford Medical, It is really the one and ONLY reason women in this country get to live 10 years more and weigh on average 19 KG less than we do.

    (By the way, it has NOTHING to do with genetics or some secret diet and absolutely EVERYTHING to "how" they eat.)

    P.S, What I said is "HOW", and not "WHAT"...

    Click this link to see if this easy quiz can help you discover your real weight loss possibility

Posting Komentar