Klasifikasi dan Ciri-Ciri Protista Fotosintetik

Protista
Kemajuan dan perkembangan sains saat ini sangat pesat. Biologi sebagai salah satu cabang ilmu sains pun telah melejit sebagai ilmu sentral dan menjadi penghubung dari semua ilmu alam, dan merupakan persimpangan tersibuk yang mempertemukan ilmu alam, humaniora, dan ilmu sosial.
Dalam perkembangannya, biologi terbagi menjadi beberapa cabang lain, misalnya ilmu taksonomi yang mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup. Dalam taksonomi, protista adalah salah satu kingdom dalam sistem 5 kingdom dan beranggotakan organisme eukariota uniseluler ataupun multiseluler sederhana dan memiliki kemiripan ciri dengan anggota kingdom Plantae (misalnya ganggang), Animalia (mencakup kelompok protozoa), maupun Fungi (misalnya Oomycota).
Karya tulis ini membahas mengenai protista fotosintetik. Apa itu protista fotosintetik? Protista fotosintetik adalah organisme eukariot uniseluler dan multiseluler yang hidup di air, tubuhnya belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun serta memiliki pigmen klorofil a, b, c, ataupun d seperti yang dimiliki tumbuhan serta pigmen asesoris lain yang dominan sehingga dapat melakukan fotosintesis seperti halnya dengan tumbuhan. Oleh karena itu, protista fotosintetik lazim disebut dengan protista mirip tumbuhan atau dengan istilah lain yaitu algae (tunggal, alga) atau ganggang. Ganggang adalah istilah yang pernah digunakan untuk menyebutkan segala tumbuhan air sederhana.
Ganggang terdiri dari ganggang uniseluler (bersel satu) dan ganggang multiseluler (bersel banyak). Ganggang uniseluler ada yang hidup sendiri (soliter) dan ada yang hidup secara berkoloni. Ganggang multiseluler ada yang berbentuk benang (filamen) atau lembaran. Ganggang berbentuk lembaran memiliki struktur tubuh sederhana sehingga tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Struktur yang demikian disebut talus dan menyebabkan ganggang dikelompokkan pula dalam Thallophyta.
Ganggang uniseluler soliter. Ganggang uniseluler soliter ada yang berbentuk bulat, oval, atau seperti buah pir. Contohnya adalah Chlorella yang tidak berflagellum.
Ganggang uniseluler berkoloni. Ganggang uniseluler berkoloni adalah ganggang yang hidup berkelompok. Sel-sel dalam koloni saling bergantung satu sama lain sehingga tidak dapat bertahan hidup jika sendiri. Protoplasma antara satu sel dengan sel lain berhubungan melalui pori-pori dinding sel. Koloni ganggang ini ada yang berbentuk cakram misalnya pada Gonium, berbentuk bola misalnya pada Volvox, atau berbentuk jala misalnya pada Hydrodictyon.
Ganggang multiseluler. Contoh ganggang multiseluler berbentuk filamen atau benang adalah Oedogonium dan Spirogyra. Contoh ganggang multiseluler berbentuk lembaran adalah Laminaria dan Ulva.


Klasifikasi Protista Fotosintetik
Sebagian ahli biologi mengklasifikasikan ganggang berdasarkan pada pigmen dominan, komponen penyusun dinding sel, jumlah dan posisi flagelum, serta bentuk cadangan makanan. klasifikasi dengan kriteria tersebut menghasilkan enam kelompok ganggang, yaitu Euglenoid (Euglenophyta), Chrysophyta, Phaeophyta, Pyrrhophyta (Dinoflagellata), Rhodophyta, dan Chlorophyta. Uraian klasifikasi ganggang tersebut dijelaskan dalam sub-bab berikut ini.
Ø Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenoid atau Euglenophyta bersama dengan Kinetoplastida (Mastigophora) adalah filum dari calon kingdom Euglenozoa dalam klasifikasi sistem 3 domain.
Euglenophyta adalah organisme uniseluler yang dahulu dikelompokkan ke dalam Fitoflagela, karena mempunyai ciri seperti tumbuhan dan hewan sekaligus. Euglenophyta dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil dan mampu berfotosintesis. Selain mengandung klorofil a dan klorofil b, Euglenophyta juga mengandung karoten. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena selnya tidak berdinding, dapat bergerak bebas, dan berbintik mata. Anggota dari filum Euglenophyta misalnya genus Euglena dengan contoh spesiesnya Euglena viridis.

Ø Chrysophyta (Bacillariophyta/Diatom)
Chrysophyta atau ganggang keemasan (Yunani, chrysos = emas) bersama dengan Phaeophyta adalah filum dari calon kingdom Stramenophyla dalam klasifikasi sistem 3 domain. Chrysophyta dikelompokkan dalam calon kingdom Stramenophyla karena ia memiliki sejumlah flagela.
Chrysophyta berwarna kuning kecoklatan karena mengandung pigmen dominan karoten. Selain karoten, pigmen warna yang terkandung dalam kloroplasnya berupa klorofil a dan b serta xantofil. Dinding sel Chrysophyta mengandung hemiselulosa, silika, dan pektin. Pada diatom (contohnya Navicula), dinding selnya seperti cangkang yang terdiri atas bagian dasar (hipoteka) dan bagian penutup (epiteka). Cadangan makanan pada ganggang keemasan berupa lemak dan karbohidrat.
Kelas dalam filum Chrysophyta yaitu kelas Xantophyceae, misalnya Vaucheria; kelas Chrysophyceae, misalnya Ochromonas dan Synura; kelas Bacillariophyceae (Diatom), misalnya Navicula, Pinnularia, Cyclofella.

Ø Phaeophyta
Phaeophyta atau ganggang cokelat (Yunani, phaios = cokelat) bersama dengan Chrysophyta adalah filum dari calon kingdom Stramenophyla dalam klasifikasi sistem 3 domain.
Warna kecokelatan dari alga ini dihasilkan dari dominansi pigmen fukosantin yang menutupi pigmen lainnya, klorofil a dan c, beta-karoten dan xantofil lain. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk laminarin (sejenis glukosa) atau berupa lemak. Dinding selnya ada yang mengandung pektin dan algin.
Ganggang cokelat diperkirakan ada sekitar 1800 spesies. Contohnya adalah Sargassum muticum, Fucus vesiculosus, Laminaria hyperborea, Laminaria japonica, L. saccharina, L. Angustata, L. longissima, Saccharina japonica, Saccharina ochotensis, Macrocystis pyrifera, Ascophyllum nodosum, Undaria pinnatifida, Turbinaria, Hormosira, dan Nereocystis.

Ø Pyrrhophyta (Dinoflagellata)
Pyrrhophyta atau ganggang api disebut juga Dinoflagellata karena memiliki alat gerak berupa flagela. Ganggang ini termasuk dalam calon kingdom Alveolata dalam sistem klasifikasi tiga domain. Ganggang ini umumnya bersifat autotrof, namun ada sebagian spesies yang bersifat heterotrof parasitik.
Pyrrhophyta disebut dengan ganggang api karena ada beberapa alasan. Pertama, beberapa spesies ganggang api mampu berpendar (fluoresen) sehingga menyebabkan laut habitatnya berpendar pada malam hari. Kedua, beberapa spesies ganggang api pada musim tertentu dapat melimpah jumlahnya (blooming) sehingga menyebabkan timbulnya red tide (air laut berwarna merah kecokelatan) di pinggir pantai. Secara umum pigmen pada ganggang api yaitu klorofil a dan c, xantofil, dinosantin, dan fikobilin.
Ganggang api telah teridentifikasi sebanyak 2100 spesies. Contohnya adalah Gonyaulax catenella, Gymnodinium breve, Gambierdiscus toxicus, Noctiluca scintillans,Noctiluca miliaris, Perinidium, Ptycodiscus, Ceratium (Dinoflagellata), Pfiesteria piscicida (Dinoflagellata).

Ø Rhodophyta
Rhodophyta disebut juga ganggang merah (Yunani, rhodos = merah) adalah salah satu calon kingdom dalam domain Eukaryota di sistem klasifikasi tiga domain.
Rhodophyta disebut dengan ganggang merah karena ia mengandung pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah). Selain itu juga memiliki klorofil a dan d, karoten, xantofil, dan fikosianin (pigmen biru) sehingga ganggang merah ada yang berwarna ungu merah kehitaman. Dinding selnya mengandung selulosa, agar, karagenan, dan pektin, sedangkan cadangan makanannya berupa tepung florid.
Ganggang merah diperkirakan mencapai 6000 spesies, yang di antaranya masuk dalam beberapa kelas seperti Florideophyceae, Bangiophyceae, dan Cyanidiophyceae. Contohnya Euchema spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Gracillaria verrucosa, Corallina mediterranea, Corallina officinalis, Palmaria palmata, Polysiphonia sp, Mastocarpus stellatus, Kappaphycus sp, Betaphycus sp, Pterocladia sp, Porphyra tenerakijellum, dan Agardhiella sp.

Ø Chlorophyta
Chlorophyta disebut juga ganggang hijau (Yunani, chloros = hijau) adalah salah satu calon kingdom dalam domain Eukaryota di sistem klasifikasi tiga domain. Ia diperkirakan memiliki nenek moyang fotoautotrofik yang sama dengan kingdom Plantae (Campbell, 2003: 146).
Chlorophyta memiliki pigmen dominan berupa klorofil a dan b, di mana klorofil b tidak dimiliki jenis ganggang lain. Selain klorofil, pigmen lain yang dimilikinya yaitu karoten dan beberapa memiliki xantofil. Cadangan makanannya berupa amilum yang disimpan dalam pirenoid.
Ganggang hijau diperkirakan berjumlah lebih dari 7.000 spesies. Contoh ganggang hijau adalah Ulva lactuca, Chlorella, Chlamydomonas, Dunaliella sallina, Spirogyra sp, Caulerpa taxifolia, Volvox globator, Choroococcum, Gonium, Hydrodictyon, Ulothrix, Oedogonium, Halimeda, Acetabularia, dan Chara braunii.

0 Response to "Klasifikasi dan Ciri-Ciri Protista Fotosintetik"

Posting Komentar