Kerugian Akibat Algae


Segala sesuatu di dunia ini pastilah tidak sempurna, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan protista fotosintetik. Ia memiliki banyak sekali manfaat, namun tak pelak ia pun dapat menimbulkan beberapa kerugian bagi makhluk hidup lainnya, termasuk manusia.
Ganggang api atau sering disebut sebagai Dinoflagelata sering menyebabkan red tide atau berubahnya air laut menjadi berwarna kemerahan jika saat itu konsentrasi ganggang api mencapai 6–8 juta sel dalam satu liter air laut (terjadi blooming algae). Beberapa spesies ganggang api yang menyebabkan red tide menghasilkan toksin (racun) yang dapat membunuh ikan dan hewan laut di sekitarnya.
Peningkatan konsentrasi toksin yang dihasilkan ganggang api ini dikelompokkan dalam tiga kategori:
1) peningkatan konsentrasi (blooming) yang membunuh banyak ikan tapi hanya membunuh beberapa invertebrata;
2) peningkatan konsentrasi (blooming) yang membunuh invertebrata primer;
3) peningkatan konsentrasi (blooming) yang membunuh beberapa organisme laut, tetapi toksin tersebut terkonsentrasi dalam sifon, kelenjar pencernaan, atau cangkang moluska bivalvia seperti tiram mutiara, kerang, dan scallop yang menyebabkan paralytic shellfish poisoning (PSP).
Contoh ganggang api yang menyebabkan banyak kasus keracunan makanan laut yaitu Gymnoidium breve yang menghasilkan neurotoksin (racun bagi saraf), Gambierdiscus toxicus yang menghasilkan ciguatoksin, dan Gonyaulax catenella, penyebab utama dan paling berbahaya dari PSP di pantai Pasifik Amerika Utara yang menghasilkan saksitoksin yang 100.000 kali lebih mematikan daripada kokain. Ada pula Pfiesteria piscicida yang toksinnya membuat ikan menjadi kaku dan kemudian ia akan memakan cairan tubuh mangsanya.
Semua ganggang tersebut di atas, telah banyak menyebabkan kematian ikan dan invertebrata laut secara besar-besaran yang menimbulkan kerugian bagi para nelayan khususnya, juga berdampak mematikan bagi manusia yang tak sengaja teracuni ikan atau invertebrata yang tercemar tersebut. Seperti kasus red tide di laut Salton, California Selatan yang menyebabkan matinya 150 ribu ekor burung penyelam dan 5.000 ekor burung pelikan cokelat. Orang-orang yang makan makanan laut yang tercemar toksin tersebut akan mengalami kerusakan otak.
Selain menyebabkan keracunan, ganggang (tak hanya ganggang api) pun dapat mengotori perairan jika terjadi pertumbuhan secara besar-besaran atau blooming. Semisal blooming alga hijau di suatu sungai yang mengakibatkan air sungai tersebut tak lagi layak untuk dikonsumsi. Blooming algae yang terjadi di laut maupun pantai juga menyebabkan air laut kotor dan merusak keindahan laut atau pantai tersebut. Beberapa jenis ganggang hijau pun dapat menyebabkan pelapukan pada tembok yang lembab dan menyebabkan bangunan menjadi lapuk akibat pertumbuhan ganggang di bangunan atau tembok tersebut. Ganggang hijau jenis yang lain pun ada yang hidup menumpang di tubuh hewan sebagai parasit dan tentu menimbulkan kerugian bagi hewan inangnya.

1 Response to "Kerugian Akibat Algae"

  1. Ochim Mihar says:
    20 Oktober 2010 pukul 04.29

    Thaks Tas infonyaaaaaaaa........

Posting Komentar